MAKALAH ANALISIS PERENCANAAN TRASE JALAN TOL


PENULISAN DAN PRESENTASI
ANALISIS PERENCANAAN TRASE JALAN TOL GEMPOL-MOJOKERTO









UNIVERSITAS GUNADARMA
2018




KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “Analisis Perencanaan Trase Jalan Tol Gempol - Mojokerto” Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta. Sekaligus pula kami menyampaikan rasa terimakasih untuk Ibu Diyanti selaku dosen mata kuliah Teknik Sipil Universitas Gunadarma yang telah menyerahkan kepercayaannya kepada saya guna menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Saya juga berharap dengan sungguh-sungguh supaya makalah ini mampu berguna serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat.
Saya sadar bahwa pada makalah saya ini dapat ditemukan banyak sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan.Oleh sebab itu, saya benar-benar menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat saya revisi dan saya tulis di masa yang selanjutnya, sebab sekali kali lagi saya menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif.
Di akhir saya berharap makalah sederhana saya ini dapat dimengerti oleh setiap pihak yang membaca.Saya pun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam makalah saya terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.

DAFTAR ISI

COVER………………………………………………………....…………………………….1
KATA PENGANTAR………………………………………….……………………………..2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….3
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………………4
A. Latar Belakang………………………………………………...................………………..4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………...................….4
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………………….....................4

BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………………………………………...5
A. Pengertian Jalan Tol……..………………………………………………….......................5
B. Penentuan Trase Jalan………………………………………………………......................5
C. Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) …..………………………….......................5
D. Perencanaan perkerasan kaku.……………………………………………….....................6

BAB 3 PENUTUP…………………………………………………………………………...10
A. Kesimpulan………………………………………………………………….....................10

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..11


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem jaringan jalan di Indonesia saat ini menjadi salah satu perhatian khusus bagi pemerintah. Pemerintah mencanangkan berbagai target pembangunan infrastruktur di Indonesia, dan salah satunya adalah pembangunan Tol Trans-Jawa. Pembangunan tol baru di Jawa Timur saat ini salah satunya adalah jalan Tol Gempol – Mojokerto yang diharapkan dapat menjadi solusi pemecah kemacetan di jalan eksisting Gempol – Mojokerto. Karena seperti yang diketahui daerah Gempol dan Mojokerto ini merupakan daerah industri yang cukup berpotensi di Jawa Timur. Pembangunan jalan tol ini hendaknya mengutamakan aspek kenyamanan, keamanan bagi pengguna tol, dan diharapkan juga dapat mengurangi waktu tempuh perjalanan pengendara. Sehingga diperlukan pemilihan trase yang efisien dan perencanaan perkerasan jalan tol Gempol– Mojokerto.

1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas maka dapat disimpulkan bagaimana upaya pemerintah dalam memecahkan solusi kemacetan di Jawa Timur?

1.3 TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan makalah ini, yaitu:
1. Mengetahui Faktor-faktor yang digunakan dalam penentuan trase jalan Tol Gempol-Mojokerto
2. Mengetahui terdapat 3 alternatif trase jalan Tol Gempol Mojokerto menggunakan pencitraan aplikasi Google Earth.


BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Jalan Tol
Jalan bebas hambatan adalah jalan umum untuk lalu lintas menerus dengan pengendalian jalan masuk secara penuh dan tanpa adanya persimpangan sebidang serta dilengkapi dengan pagar ruang milik jalan. Disamping itu, jalan tol merupakan jalan bebas hambatan dan jalan nasional yang dapat menunjang peningkatan pertumbuhan perekonomian.

2.2 Penentuan Trase Jalan
Perencanaan pembangunan jalan tol perlu memenuhi persyaratan aman, nyaman dan ekonomis. Sehingga diperlukan desain yang optimal dengan mempertimbangkan faktor berikut:
• Topografi
• Geologi
• Tata guna lahan
• Lingkungan

2.3 Metode AHP (Analytical Hierarchy process)
Analiyical Hierarchy Process (AHP) adalah teori pengukuran melalui perbandingan berpasangan dan bergantung pada penilaian dan pendapat para ahli untuk mendapatkan skala prioritas terhadap suatu alternatif. Skala prioritas dibuat untuk mengetahui seberapa banyak pilihan mendominasi pilihan lainnya. Selain itu, metode AHP digunakan untuk mengetahui tingkat konsistensi, menghitung tingkat konsistensi, dan mengembangkan makna dari pendapat responden (Saaty, 2008).

Metode ini menggunakan matriks perbandingan berpasangan yang didapatkan dari hasil kuisioner pada stakeholder terkait. Selanjutnya proses yang dilakukan pada metode AHP ini adalah pembobotan elemen dan pemeriksaan konsistensi, dan hanya hasil yang memiliki nilai konsistensi tertentu yang akan diambil untuk perhitungan selanjutnya sebagai bobot kriteria.

2.4 Perencanaan perkerasan kaku
Perkerasan jalan kaku atau yang biasa disebut perkerasan beton semen adalah perkerasan yang menggunakan beton sebagai bahan utama perkerasan jalan. Struktur perkerasan kaku terdiri dari pelat beton yang diletakkan pada lapis pondasi bawah yang menumpu pada tanah dasar, dengan atau tanpa lapis permukaan aspal di atasnya (Saodang, 2005).

2.4.1 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, dimulai dengan berbagai tahapan untuk mendapatkan hasil analisa. Berikut adalah tahap – tahap kajian yang akan dilaksanakan:

Gambar 1 Diagram alir tahapan pelaksanaan penelitian

Bedasarkan diagram alir diatas dapat kita ketahui beberapa data yang dibutuhkan dalam analisa penentuan trase dan tebal perkerasan jalan tol Gempol – Mojokerto.

2.4.2. Pengumpulan Data

1. Pra-survei
Pada tahap pra-survei ini dilakukan coba-coba menentukan alternatif trase pada daerah Gempol-Mojokerto dengan menggunakan bantuan google earth. Direncanakan untuk membuat 3 alternatif trase yang nantinya akan disurvei lebih lanjut. Alternatif trase yang telah dibuat disambungkan dengan alat bantu GPS yang nantinya digunakan untuk membantu survei kondisi lapangan. Alternatif trase yang telah dibuat diberikan point-point setiap 50 m agar pada saat verifikasi di lapangan data yang didapatkan lebih akurat.

2. Survei Kondisi Lapangan
Survei ini dilakukan untuk memverifikasi rencana trase pada pra-survei, mengetahui potensi trase tersebut seperti tata guna lahan, mengetahui pemukiman terdampak, dan meninjau keperluan jembatan pada rencana alternatif trase jalan Tol Gempol – Mojokerto. Beberapa tahapan yang dilakukan saat survei kondisi lapangan:
  • 1. Menyiapkan alat bantu berupa GPS yang sudah terprogram, berisi rute trase alternatif (3 alternatif trase) dengan berupa stationing yang berjarak 50 meter
  • 2. Menuju ke lokasi survei dan melakukan tracking dengan berjalan kaki mengikuti rencana trase dengan GPS.
  • 3. Berhenti pada setiap stationing (50 meter) dan mencatat tata guna lahan atau keterangan yang dianggap perlu pada area sekitar stationing
  • 4. Dokumentasikan pada setiap titik stationing menggunakan kamera, pada posisi tampak depan, kanan, belakang, kiri
3. Survei Pemilihan Trase
Dalam tahap ini, digunakan pemilihan alternatif multi kriteria dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Sebelum melakukan survei AHP, diperlukan pula survei pra-penelitian atau survei pra-AHP dengan melakukan skoring pada berbagai macam kriteria yang dianggap penting dan nantinya kriteria-kriteria terpilih inilah yang akan digunakan pada kuisioner AHP.

a. Kuisioner pra-AHP
Dalam kuisioner pra AHP, responden yang memiliki pengalaman dan keahlian di bidang terkait memberikan skoring terhadap aspek-aspek kriteria yang mempengaruhi pembangunan jalan tol Gempol- Mojokerto. Metode tersebut disebut dengan cut off point yang berfungsi untuk memastikan derajat kebutuhan kriteria tersebut untuk digunakan. Penilaian hasil kuisioner dibagi menjadi 3 dimana bila suatu elemen dinilai sangat penting maka akan diberi skor 3, cukup penting diberi nilai 2, dan tidak penting diberi nilai 1.

b. Kuisioner AHP
Data AHP diperoleh dengan memberikan kuisioner kepada responden terpilih untuk penilaian pembobotan kriteria terpilih dari kuisioner pra–AHP. Responden terpilih ini adalah pejabat yang berkepentingan atau stakeholder dalam pembangunan Jalan Tol Gempol-Mojokerto, baik sebagai pelaksana maupun pembuat keputusan. Responden terpilih antara lain:
  • 1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Mojokerto
  • 2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Pasuruan
  • 3. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Timur
  • 4. Dinas PU Bina Marga Kab. Mojokerto
  • 5. Dinas PU Bina Marga Kab. Pasuruan
  • 6. Dinas PU Bina Marga Jawa Timur
  • 7. Dinas Perhubungan Kab. Mojokerto
  • 8. Dinas Perhubungan Kab. Pasuruan
  • 9. Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Jalan Provinsi Jawa Timur
  • 10. Kementrian Pekerjaan Umum BBPJN V Surabaya

4. Metode Analisis Data

1. Analisis Pemilihan Trase (Metode AHP)
Pengolahan hasil kuisioner ini menggunakan program Excel dengan cara pembobotan (scoring) berdasarkan pendapat responden, berikut langkah-langkah yang dilakukan:

a. Penilaian relatif responden
b. Menghitung bobot masing masing kriteria
c. Mencari eigen value maksimum
d. Menghitung Indeks Konsistensi ( CI )
d. Menghitung Rasio Konsistensi (CR )

2. Penilaian dan Pemilihan Trase
Untuk melakukan analisis multi kriteria adalah dengan menentukan skoring pada masing – masing kriteria yang ada. Oleh karena itu, untuk menghindari nilai yang tidak konsisten, didalam analisis AHP kondisi ini perlu “dinormalisasikan”, dengan Interval Scale Properties, sebagai berikut:

Nilai Normalisasi =
Nilai suatu alternatif yang tinggi belum tentu alternatif tersebut lebih baik daripada alternatif lainnya, tergantung pada arah penilaiannya. Oleh karena itu, terlebih dahulu perlu ditetapkan arah penilaian utilitas pada masing – masing subkriteria. Untuk mengkonversikan arah penilaian yang negatif, dapat digunakan persamaan berikut ini :

Nilai Konversi = 1 – Nilai Normalisasi
Dalam studi ini penilaian pemilihan trase berdasarkan kriteria-kriteria sebagaimana pada analisa AHP. Hasil dari analisis alternatif trase pada saat survei kondisi lapangan ini dibandingkan dengan hasil kuisioner AHP yang telah dilakukan.

3. Perencanaan Perkerasan Kaku

Perkerasan yang digunakan pada Jalan Tol Gempol - Mojokerto direncanakan menggunakan perkerasan kaku sesuai dengan pedoman perkerasan kaku PdT-14-2003 tentang perencanaan perkerasan jalan. Selain itu ditambahkan pula perhitungan dengan metode AASHTO 1993 sebagai pembanding.


BAB 3
PENUTUP

Kesimpulan:
1. Faktor-faktor yang digunakan dalam penentuan trase jalan Tol Gempol-Mojokerto ini adalah:
- Jarak tempuh
- Pengembangan wilayah & tata ruang
- Pembebasan lahan
- Aksesibilitas
- Teknis
2. Direncanakan terdapat 3 alternatif trase jalan Tol Gempol Mojokerto menggunakan pencitraan aplikasi Google Earth dengan mempertimbangkan tata guna lahan. Ketida alternatif trase ditampilkan pada gambar 4.

Gambar 4 Peta alternatif trase

3. Dari hasil analisa diperoleh skor untuk alternatif trase 1 adalah 1,0004, alternatif trase 2 adalah 1,041, dan alternatif trase 3 adalah 0,4225. Sehingga terpilih alternatif 2 sebagai alternatif terbaik berdasarkan hasil survei teknis.
4. Pada perencanaannya digunakan perkerasan kaku. Tebal struktur perkerasan dengan pedoman PdT-14-2003 didapatkan tebal plat beton rencana 24 cm.

Saran
1. Dalam proses pengisian kuisioner pra-AHP dan AHP oleh responded/ stakeholder terkait sebaiknya dilakukan dengan bantuan penulis.
2. Sebaiknya dalam penelitian selanjutnya penulis melakukan survei cacah lalu lintas tersendiri
3. Dalam pembangunan jalan Tol Gempol-Mojokerto nantinya diharapkan pemerintah dapat mempertimbangkan alternatif trase terpilih dari hasil penilaian teknis yang telah dilakukan penulis.
4. Pada penelitian selanjutnya sebaiknya diperlukan adanya survei geologi untuk mengetahui kondisi tanah pada lokasi alternatif trase.


DAFTAR PUSTAKA

Tamin, Ofyar Z. (2000). Perencanaan dan Permodelan Transportasi. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Anonim. 2003. Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen Pd T-14-2003 Jakarta: Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah.

Anonim. 2013. Manual DesainPerkerasan Jalan Nomor 02/M/BM/2013.Jakarta : Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum.

Bina Marga,1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Bina Marga, Bandung


Ignasius, G., Djakfar, L., & Anwar, M. R. (2014). Studi Penentuan Prioritas Pengembangan Jaringan Jalan di Kabupaten Lembata–Provinsi NTT.

Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Brawijaya.

Afila, M., Rachman, M.S., Djakfar, L., & Anwar, M.R. (2015). Studi Alternatif

Jalan Akses ke Pelabuhan Teluk Lamong Surabaya. Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil
Universitas Brawijaya.

Siegfried, & Atmaja, S. 2007. Deskripsi Perencanaan Tebal Perkerasan Jalan
Menggunakan Metode AASHTO 1993. Departemen Pendidikan Nasional: Bandung.

Komentar

Postingan Populer