MAKALAH PEMINDAHAN TANAH MEKANIS TENTANG ALAT ALAT BERAT KONSTRUKSI


ALAT BERAT BESERTA FUNGSI NYA






1.      Pengertian
Alat-alat berat (yang sering dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil) merupakan alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan. Alat berat merupakan faktor pentingdidalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi maupun pertambangan dankegiatan lainnya dengan skala yang besar (Rostiyanti  2009)
Tujuan dari penggunaan alat-alat berat tersebut adalah untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah dengan waktu yang relatif lebih singkat.
Alat berat yang umum dipakai dalam proyek kostruksi antara lain :
– Dozer

– Alat gali (excavator) seperti backhoe, front shovel, clamshell;

– Alat pengangkut seperti loadertruck dan conveyor belt

– Alat pemadat tanah seperti roller dan compactor, dan lain lain

2.       Klasifikasi Fungsional Alat Berat
Yang dimaksud dengan klasifikasi fungsional alat adalah pembagian alat tersebut berdasarkan fungsi-fungsi utama alat. Berdasarkan fungsinya alat berat dapatdibagi atas berikut ini:
a. Alat Pengolah Lahan
Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan masih terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.
b. Alat Penggali
Jenis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator. Beberapa alat berat digunakan untuk menggali tanah dan batuan. Yang termasuk didalam kategori ini adalah front shovelbackhoe, dragline, dan clamshell.
c. Alat Pengangkut Material
Crane termasuk di dalam kategori alat pengangkut material, karena alat ini dapat mengangkut material secara vertical dan kemudian memindahkannya secara horizontal pada jarak jangkau yang relatif kecil. Untuk pengangkutan material lepas (loose material) dengan jarak tempuh yang relatif jauh, alat yang digunakan dapat berupa belttruck dan wagon. Alat-alat ini memerlukan alat lain yang membantu memuat material ke dalamnya.
d. Alat Pemindahan Material
Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak digunakan sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu alat ke alat yang lain. Loader dan dozer adalah alat pemindahan material.
e. Alat Pemadat
Jika pada suatu lahan dilakukan penimbunan maka pada lahan tersebut perlu dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik untuk jalan tanah dan jalan dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku. Yang termasuk sebagai alat pemadat adalah tamping rollerpneumatictiredrollercompactor, dan lain-lain.
Pekerjaan pembuatan landasan pesawat terbang, jalan raya, tanggul sungai dan sebagainya tanah perlu dipadatkan semaksimal mungkin. Pekerjaan pemadatan tanah dalam skala kecil pemadatan tanah dapat dilakukan dengan cara menggenangi dan membiarkan tanah menyusust dengan sendirinya, namun cara ini perlu waktu lama dan hasilnya kurang sempurna; agar tanah benar-benar mampat secara sempurna diperlukan cara-cara mekanis untuk pemadatan tanah.
Pemadatan tanah secara mekanis umumnya dilakukan dengan menggunakan mesin penggilas (Roller); klasifikasi Roller yang dikenal antara lain adalah:
  • Berdasarkan cara geraknya; ada yang bergerak sendiri, tapi ada juga yang harus ditarik traktor.
  • Berdasarkan bahan roda penggilasnya, ada yang terbuat dari baja (SteelWheel) dan ada yang terbuat dari karet (pneumatic).
  • Dilihat dari bentuk permukaan roda; ada yang punya permukaan halus (plain), bersegmen, berbentuk grid, berbentuk kaki domba, dan sebagainya.
  • Dilihat dari susunan roda gilasnya; ada yang dengan roda tiga (Three Wheel), roda dua (Tandem Roller), dan Three Axle Tandem Roller.
  • Alat pemadat yang menggunakan penggetar (vibrator).
f. Alat Pemroses Material
Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah crusher dan concrete mixer truck. Alat yang dapat mencampur material-material di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concretebatch plant dan asphalt mixing plant.
g. Alat Penempatan Akhir Material
Alat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya yaitu untuk menempatkan material pada tempat yang telah ditentukan. Ditempat atau lokasi ini material disebarkan secara merata dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Yang termasuk di dalam kategori ini adalah concrete spreaderasphalt pavermotor grader, dan alat pemadat.

3.      Jenis jenis Alat Berat beserta Spesifikasi nya
A. Bulldozer



Bulldozer adalah suatu alat berat yang mempunyai roda rantai (track shoe) untuk pekerjaan serbaguna yang memiliki kemampuan traksi yang tinggi. Bisa digunakan untuk menggali (digging), mendorong (pushing), menggusur meratakan (spreading), menarik beban, menimbun (filling), dan banyak lagi. Mampu beroperasi di daerah yang lunak sampai daerah yang keras sekalipun. Dengan swamp dozer untuk daerah yang sangat lunak, dan daerah yang sangat keras perlu dibantu dengan ripper (alat garu), atau dengan blasting (peledakan dengan tujuan pemecahan pada ukuran tertentu). 

Bulldozer dapat dibedakan menjadi dua yakni menggunakan roda kelabang (Crawler Tractor Dozer) dan Buldoser yang menggunakan roda karet (Wheel Tractor Dozer). Pada dasarnya Buldoser menggunakan traktor sebagai tempat dudukan penggerak utama, tetapi lazimnya traktor tersebut dilengkapi dengan sudu sehingga dapat berfungsi sebagai Buldoser yang bisa untuk menggusur tanah. Buldoser digunakan sebagai alat pendorong tanah lurus ke dapan maupun ke samping, tergantung pada sumbu kendaraannya. Untuk pekerjaan di rawa digunakan jenis Buldoser khusus yang disebut Swamp Bulldozer.

Mampu beroperasi pada daerah yang miring dengan sudut kemiringan tertentu, berbukit, apalagi didaerah yang rata. Jarak dorong efisien berkisar antara 25-40 meter dan tidak lebih dari 100 meter. Jarak mundur tidak boleh terlalu jauh, bila perlu gerakan mendorong dilakukan secara estafet. Mendorong pada daerah turunan lebih efektif dan produktif daripada di daerah tanjakan. Attachment yang biasanya menyertainya antara lain: bermacam-macam blade, towing, winch, ripper, tree pusher, harrow, disc plough, towed scraper, sheep foot roller, peralatan pipe layer, dan lain-lain. 

Pada dasarnya bulldozer adalah alat yang menggunakan traktor sebagai penggerak utamanya, artinya traktor yang dilengkapi dozer attachment dalam hal ini perlengkapannya attachment adalah blade. Sebenarnya, bulldozer adalah nama jenis dari dozer, selain mendorong lurus ke depan, juga memungkinkan untuk mendorong ke samping dengan sudut 250 terhadap kedudukan lurus.
-           Blade 

Dalam pengoperasian, bulldozer dilengkapi dengan blade yang dapat distel sedemikian rupa sesuai kebutuhan yang diinginkan, untuk itu dikenal berbagai macam blade yang dipakai pada bulldozer atau angel dozer yaitu:

a) universal Blade (U-Blade) Blade jenis ini dilengkapi dengan sayap (wing) yang terdapat disisi blade untuk efektifitas produksi. Hal ini memungkinkan bulldozer membawa/mendorong muatan lebih banyak karena kehilangan muatan yang relative kecil dalam jarak yang cukup jauh. Umumnya bulldozer jenis ini sering digunakan untuk pekerjaan reklamasi tanah (land reclamation), stock pile work, dan sebagainya.
b) Straight Blade (S-Blade) Straight blade cocok digunakan untuk semua jenis lapangan, blade ini juga merupakan modifikasi dari U-Blade, maneuver lebih mudah dan balade ini juga dapat menghandel material dengan mudah.
c) Angling Blade (A-Blade) Angling blade dibuat untuk posisi lurus dan menyudut. Blade ini juga dapat dibuat untuk pembuangan ke samping (side casting), pembukaan jalan (pioneering roads) menggali saluran (cutting ditches) pekerjaan lain yang sesuai.
d) Chusion Blade (C-Blade) Chusion blade dilengkapi dengan bantalan karet (Rubber cushion) yang berfungsi untuk meredam tumbukan. Selain digunakan untuk push-loading, juga digunakan untuk pemeliharaan jalan dan pekerjaan dozing lainnya mengingat lebar C-Blade ini memungkinkan untuk meningkatkan kmampuan maneuver.
Selain blade sebagai perlengkapan standar Bulldozer, pada sisi belakang Bulldozer bisa dipasang perlengkapan tambahan berupa :

1. Ripper untuk membongkar material yang tidak dapat digali menggunakan blade, biasanya untuk pekerjaan pembuatan jalan atau pertambangan.
2. Winch untuk menarik material, sering digunakan pada pekerjaan pengeluaran kayu di hutan. Umumnya bulldozer banyak digunakan di pekerjaan pertambangan, terutama untuk pertambangan batubara. Bulldozer ini digunakan untuk meratakan tanah, menggali dan menumbangkan pohon saat proses land clearing.

-          Produktivitas Dozer
Produktifitas dozer sangat bergantung pada ukuran blade, ukuran traktor dan jarak tempuh. Perhitungan produktivitas ditentukan dari volume yang dipindahkan dalam 1 siklus dan dalam 1 jam pegoperasian.

a. Kapasitas Blade dapat dicari dari data pada table atau melalui perhitungan. Rumus dari kapasitas blade (dalam lcm) adalah: Nilai W = 1,5 sampai 1,67 (satuan dalam meter) untuk sudut α antara 30-33º.

b. Waktu Siklus Pengisian blade umumnya dilakukan pada 40-50 ft (13-17 m) pertama dari jarak tempuh. Pada saat kembali, blade dalam keadaan kosong. Waktu angkut dan kembali bulldozer dapat ditentukan dari jarak dibagi kecepatan untuk setiap variable. Perhitungan waktu siklus juga ditentukan oleh suatu waktu yang konsisten (fixed time) yang merupakan waktu yang dibutuhkan bulldozer untuk mempercepat dan memperlambat laju kendaraan. FT pada umumnya berkisar antara 0,10-0,15 menit. Waktu yang diperlukan oleh dozer untuk melakukan 1 siklus adalah: CT= FT + HT + RT

Pekerjaan yang dilakukan oleh unit bulldozer:

1. Pekerjaan unit saat melakukan pemotongan tanah yang mempunyai structure yang keras (cutting hard ground).
2. Pekerjaan dozing (mendorong) material tanah yang akan dipindahkan.
3. Smoothing operation (perataan permukaan tanah).
4. Dapat merobohkan pohon saat melaksanakan proses land clearing.

Nama-nama komponen Bulldozer :



Keterangan gambar diatas:


1. Blade
2. Lift cylinder
3. Work lamp
4. Muffler
5. Precleaner
6. Cabin
7. ROPS Canopy
8. Fuel tank
9. Ripper tilt cylinder
10. Shank ripper
11. Ripper lift cylinder
12A. Ripper
12B. Shank protector
13. Point ripper
14. Arm ripper
15. Final drive
16. Teeth sprocket
17. Carrier roller
18. Track shoe
19. Track roller
20. Straight frame
21. Brace
22. Cutting edge



Fungsi bagian-bagian umum bulldozer
       
1. Di bagian depan bulldozer, terdapat blade yang berfungsi untuk mendorong dan memotong permukaan tanah. Kemudian di bagian belakang unit terdapat ripper yang berfungsi untuk menghancurkan structure permukaan tanah.

2. Bagian tengah unit terdapat frame tempat kedudukan track shoe, kemudian di atas track frame terdapat komponen engine sebagai penggerak utama unit dan radiator yang digunakan untuk mendinginkan engine.

3. Belakang engine, terdapat power train system yang berfungsi untuk mengatur pergerakan unit saat travelling dan hydraulic system untuk mengatur pergerakkan dari attachment. Di atas power train terdapat cabin sebagai tempat pengoperasian unit oleh operator. Dan di atas cabin, dipasang ROPS* cannopy yang digunakan untuk melindungi operator pada saat unit mengalami insiden terguling.

*ROPS = Roll Over Protective Strcuture
  FOPS = Fall Object Protective Structure (melindungi operator pada saat ada material yang akan terlempar/ merusak cabin).


Jenis pekerjaan yang biasanya menggunakan bulldozer adalah:

a.       Mengupas top soil dan pembersihan lahan dan pepohonan
b.      Pembukaan jalan baru
c.       Pemindahan material pada jarak pendek sampai dengan 100 m
d.      Membantu mengisi material pada scraper, Menyebarkan material, Mengisi kembali saluran

Fungsi
Bulldozer merupakan sebuah traktor rantai (crawler tractor) yang berguna untuk pekerjaan menggali, menggusur, mendorong tanah atau material dan menarik, yang dapat dioperasikan di medan berbatu, berbukit, maupun tanah lumpur pada berbagai sektor pekerjaan seperti pertambangan (mining), konstruksi (construction), logging, Hutan Tanaman Industri (forestry) dan perkebunan

Video tentang pengoperasian Alat Berat Bulldozer (Sumber: YouTube)

2. Tower Crane 





      Tower Crane adalah suatu alat bantu yang ada hubungannya dengan akses bahan dan material konstruksi dalam suatu proyek. Bila dijabarkan lebih lanjut, fungsinya lebih dekat terhadap alat mobilisasi vertikal-horisontal yang amat sangat membantu didalam pelaksanaan pekerjaan struktur. Menurut Rostiyanti (2002), Tower Crane merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengangkat material secara vertikal dan horizontal ke suatu tempat yang tinggi pada ruang gerak terbatas. Disebut Tower karena memiliki rangka vertikal dengan bentuk standard dan ditancapkan pada perletakan yang tetap. 

Tower crane memiliki fungsi untuk mengangkat material atau bahan konstruksi suatu bangunan, seperti beton, baja, dan generator, dari bawah menuju ke atas (hoisting mechanism) sampai batas maksimum ketinggian tower crane tersebut. Selain mengangkat dari bawah menuju ke atas, tower crane juga mampu memindahkan material secara horizontal (trolleying) sesuai dengan panjang jib (working arm) dan memiliki slewing unit yang memungkinkan crane untuk berputar 360o

Di dalam proyek konstruksi bangunan bertingkat, tower crane sangat cocok dipakai untuk pelayanan bangunan bertingkat (high rise building) untuk melayani daerah konstruksi sesuai luas lahan. Tower crane menjadi sentral atau alat yang paling utama karena dalam proyek gedung bertingkat tower crane digunakan untuk mengangkat muatan secara horisontal maupun vertikal, menahannya apabila diperlukan, dan menurunkan muatan ke tempat lain yang ditentukan dengan mekanisme pendongkrak (luffing), pemutar (slewing), dan pejalan (travelling). Operasi kerja yang identik dan muatan yang seragam yang diangkutnya, memungkinkan fasilitas transport dilakukan secara otomatis. Bukan hanya untuk memindahkan, melainkan juga untuk proses bongkar muatan.
Berdasarkan tipe nya, tower crane dibagi berdasarkan cara crane tersebut berdiri, yakni :
  1. Tower crane berdiri bebas (free standing crane)
  2. Tower crane berdiri di atas rel (rail mounted crane)
  3. Tower crane yang ditambatkan pada bangunan (tied-in tower crane)
Dari berbagai tipe ini prinsip kerjanya hampir sama, mengangkat pada gerakan horisontal, berputar, bergerak secara radial dan sebagainya. Hampir semua fasilitas transport memindahkan muatan dengan berbagai sudut atau secara vertkal dapat dilakukan.
Sementara itu, untuk kapasitas tower crane tergantung beberapa faktor. Jika material yang diangkut oleh crane melebihi kapasitasnya, maka akan terjadi jungkir. Oleh karena itu, berat material yang diangkut harus mengikuti ketentuan dan perlu memperhatikan faktor-faktor, antara lain :
  • Kekuatan angin terhadap alat
  • Ayunan beban pada saat dipindahkan
  • Kecepatan pemindahan material
  • Pengereman mesin dalam pergerakannya

Bagian-bagian Tower Crane


Detail Tower Crane

Spesifikasi tower crane berkaitan dengan operasi pengangkatan dan pemindahan material., meliputi :
  • Ketinggian tower rencana
  • Jangkauan Jib
  • Hoist
  • Trolley
  • Seling
Ketinggian tower crane bergantung dari ketinggian yang ingin dicapai. Jika diperlukan, ketinggiannya dapat ditambah dengan mengikatkannya ke bangunan.
 1. Jib


Untuk jib atau boom, merupakan lengan tower crane yang terdiri dari elemen-elemen besi yang tersusun menjadi satu bagian rangka batang. Pemasangan jib harus sesuai dengan keperluan dan persyaratannya, baik dengan panjang yang standard maupun yang mencapai maksimum. Pemasangan jib ini, selanjutnya mempengaruhi terhadapa beban yang diangkat. Untuk tiap panjang jib tertentu, ada batasan beban maksimum
2. Counter Jib


Selain jib, juga terdapat counter jib yang berfungsi sebagai jib penyeimbang terhadap boom yang terpasang. Counter jib dilengkapi counter weight, yang berfungsi sebagai bebannya.
3. Hoist, Trolley, dan Sling
Untuk hoist adalah bagian tower crane yang berfungsi sebagai alat angkut arah vertikal. Sedangkan trolley, adalah bagian tower crane yang berfungsi sebagai alat angkut tower crane arah horisontal. Sedangkan sling merupakan bagian tower crane yang berupa kabel baja dan menjadi bagian hoist. Pemakaian seling bisa diubah-ubah diameternya atau dapat ditambahkan (double-seling), tergantung pada kebutuhan di lapangan.
4. Cabin (Joint Pin)

 
Adalah bagian tower crane yang merupakan tempat operator mengoperasikan tower crane.
5. Mast Section



Mast section adalah bagian dari tower crane yang menentukan tinggi dari tower crane, dimana pemasangan tiap – tiap mast section dibantu dengan alat hidrolik untuk menyusun mast section tersebut kearah vertikal. Tiang pada tower crane merupakan bagian vertical yang bias terus bertambah tinggi seiring dengan kebutuhan proyek. Selain itu pada tiang terdapat tangga vertikal yang dibagi per section yang nantinya akan digunakan oleh operator untuk naik ke atas.

6. Base Section dan Fine Angels.




Base section dan fine angel merupakan bagian yang ditanam pada pondasi, yang berfungsi untuk memperkokoh pondasi. Pondasi pada tower crane berfungsi menahan tower crane agar tidak jatuh dan juga berfungsi meneruskan beban dari tower crane ke tanah yang keras. Pada bagian inilah kaki tower crane dibaut pada pondasi beton yang masif dan besar.
7. Slewing Mechanism


Slewing Mechanism Slewing mechanism adalah bagian yang bertugas untuk memutar tower crane.
8. Tower top


Tower top adalah bagian puncak dari tower crane.

9. Sabuk Pengaman
 

Sabuk Pengaman Sabuk pengaman (collar frame atau anchorages frame). Setelah ketinggian tower crane melampaui batas free standing yang diijinkan oleh pabrik pembuat, tower crane harus dipasang sabuk pengaman (tie beam) yang diikatkan pada bangunan (kolom). Dalam pemasangannya, harus diperhatikan kekuatan bracing agar konstruksi stabil menerima beban tarik dan tekan. Sabuk pengaman di pasang pada setiap 20 meter antara satu section dengan section yang lain.

Spesifikasi Peralatan Tower Crane    


    Penentuan tipe dan jenis peralatan ( spesifikasi peralatan ) merupakan langkah yang harus dilakukan sebelum menghitung kapasitas operasi peralatan dan waktu pelaksanaan, serta biaya pelaksanaan. Spesifikasi dari tower crane yang digunakan adalah tipe  Free Standing Crane karena tipe tower crane ini mampu berdiri bebas dengan pondasi khusus untuk tower crane itu sendiri : dengan Lifting capacity ; 2,4 ton di ujung jib dan maximum capacity ; 8 ton dan memiliki jib radius 61,5 m yang karena mampu menjangkau 100% area proyek.



List Harga Sewa Perjam Minimal Sewa 50 Jam* :
- Crane 10 - 15 Ton                             Rp. 145.000, - / Jam

- Crane 25 ton                                      Rp. 220.000, - / Jam
- Crane 35 ton                                      Rp. 325.000, - / Jam
- Crane 50 ton                                      Rp. 375.000, - / Jam
- Crane 60 ton                                      Rp. 400.000,- / Jam
- Crane 80 ton                                      Rp. 650.000,- / Jam
- Crane 100 ton                                    Rp. 850.000,- / Jam

      *Harga belum termasuk Biaya Operator, Biaya Solar ( BBM ) dan 
Belum Termasuk Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi (Source: PT. Asoka Putra Tama)


Fungsi Tower Crane
Tower crane termasuk alat berat yang multifungsi dalam kegiatan proyek pembangunan gedung tinggi atau juga jembatan. Misalnya melakukan pekerjaan pemindahan bahan konstruksi ke tempat yang lebih tinggi, ataupun lebih jauh maka pekerjaan tersebut menjadi lebih efisien dengan menggunakan tower crane dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia. Tower crane juga bisa membantu kita dalam mengangkut suatu bahan atau alat konstruksi yang berat dan keperluan bongkar muat.
Selain itu, tower crane juga digunakan biasa nya untuk mengangkut peralatan bantu dan bahan bahan untuk pekerjaan struktur, seperti air compressor, bekisting kolom, flying table form, besi beton, serta alat dan bahan lain. Seluruh operasional proyek sangat dipengaruhi oleh berfungsinya tower crane, disebabkan peranannya yang dominan untuk kelancaraan jalan nya pembangunan proyek. Mengingat begitu penting nya sebuah efisiensi pekerjaan dalam sebuah proyek, maka tower crane ini memegang peranan penting dalam setiap proyek. Namun jangan dilupkan faktor faktor penting lainnya menyangkut struktur dan penempatan yang tepat agar efisiensi benar benar terwujud. adalah bagian tower crane yang merupakan tempat operator mengoperasikan tower crane.

 Proses Membangun Tower Crane (Sumber: YouTube)

3. Dump Truck

Dump truck (atau di Inggris menyebutnya Dumper truck) adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan material pada jarak menegah sampai jarak jauh (500 m atau lebih). Muatannya diisi oleh alat pemuat, sedangkan untuk membongkar alat ini bekerja sendiri. Material-material tersebut diantaranya batu bara, tanah urug, pasir, batu split, nikel, biji besi bahkan sampai sampah. Sebuah dump truck memiliki ciri yang khas dilengkapi dengan piranti pembantu hidrolik yang terpasang di bawah bak dump truck dalam posisi tidur dengan bagian belakang berengsel, bagian depan bak yang dapat di angkat memungkinkan isi yang di bawa dalam bak dump truck dengan mudah di turunkan di belakang truk di lokasi pengiriman. Di Inggris dan Australia istilah tersebut berlaku hanya untuk off road dan pekerjaan konstruksi saja, dan sementara di jalan raya kendaraan ini di kenal sebagai tipper, truck tipper (Inggris) dan tip truck (Australia). 

Dump truck pertama kali di perkenalkan di Saint John, New Brunswick ketika Robert T. Mawhinney memasang kotak dump pada sebuah truk dengan bak model rata (flatbed) di tahun 1920. Perangkat untuk mengangkat adalah sebuah winch yang dihubungkan dengan kabel dan puli katrol yang terpasang pada tiang di belakang kabin truk. Kabel dihubungkan ke ujung depan bawah kotak dump truck yang dilekatkan oleh pivot di bagian belakang kabin truk. Operator menggerakkan engkol untuk menaikkan dan menurunkan kotak. Saat ini, hampir semua dump truck dioperasikan oleh hidrolik yang di pasang dalam berbagai konfigurasi, masing-masing dirancang untuk menyelesaikan tugas tertentu. 

Klasifikasi dan Cara Kerja Dump Truck Truk diklasifikasikan berdasarkan factor dan cara kerja berikut
a) Ukuran, tipe mesin dan bahan bakar.
b) Jumlah roda, as dan cara penyetiran.
c) Metode pembongkaran muatan.
d) Kapasitas.

Fungsi:
Alat ini digunakan untuk mengangkut tanah, endapan, batuan untuk bangunan, dan lain lain. Kecepatan dan produksi nya tinggi serta bersifat fleksibel, artinya dapat di pakai untuk mengangkut macam macam material yang mempunyai bentuk dan jumlah yang beraneka ragam pula dan tidak tergantung pada jalur jalan ( bisa di tanah, di jalan hutan hutan, jalan bebatuan dan lain lain)
Ditinjau dari besar muatannya, dump truck dapat di kelompokkan dalam 2 golongan yaitu:
A. On high way dump truck muatannya < 20 m3
B. Off high way dump truck muatanya > 20 m3

1. Pemilihan Truck
Kapasitas truck yang dipilih harus seimbang dengan alat pemuatnya (loader), jika perbandingan ini kurang proporsioanal, maka kemungkinan loader ini akan banyak menunggu atau sebaliknya. Beberapa pertimbangan (keuntungan dan kerugian) yang harus diperhatikan dalam beberapa pemilihan ukuran truck adalah sebagai berikut:

a. Truck Kecil (on Highway Truck)



Keuntungan dalam menggunakan truck berukuran kecil antara lain:
a)      Lebih lincah dalam beroperasi dan lebih mudah mengoperasikannya
b)      Lebih fleksibel dalam pengangkutan jarak dekat
c)      Pertimbangan terhadap jalan kerja lebih sederhana
d)     Penyesuaian terhadap kemampuan loader lebih mudah
e)      Jika salah satu truck dalam satu unit angkutan tidak bekerja, tidak akan bermaslah terhadap total produksi.

Sedangkan kerugiannya adalah:
a)      Excavator lebih sukar memuatnya karena kecilnya bak
b)      Jumlah truk yang banyak maka waktu antrean (ST) akan besar.
c)      Memerlukan lebih banyak supir.
d)     Meningkatkan investasi karena jumlah truk yang banyak.
e)      Biaya pemeliharaan lebih besar karena banyaknya truk

b. Truck Besar ( off highway dumptruck)



Keuntungan dengan menggunakan truck berukuran besar adalah:
a)      Jumlah truk yang sedikit menyebabkan investasi berkurang (bensin, perbaikan, dan perawatan).  Kebutuhan supir yang tidak banyak.
b)      Memudahkan alat pemuat dalam memuat material.
c)      Pemuatan dari loader lebih mudah, sehingga waktu hilang lebih sedikit
d)     Cocok untuk angkutan jarak jauh

Kerugiannya adalah:
a)      Bila alat pemuat kecil maka akan memperbesar waktu muat (LT).
b)      Beban yang besar dari truk dan muatannya akan mempercepat kerusakan jalan.
c)      Jumlah truk yang seimbang dengan alat pemuat akan sulit didapat.
d)     Pengoperasiannya lebih sulit karena ukurannya yang besar
e)      Produksi akan sangat berkurang apabila satu truk tidak bekerja (untuk jumlah yang relative kecil)
f)       Larangan pengangkutan di jalan raya dapat diberlakukan pada truk besar

2. Produktivitas
a)      Produktivitas suatu alat selalu bergantung pada waktu siklus. Waktu siklus truck terdiri dari waktu pemuatan
b)      waktu pengangkutan
c)      waktu pembongkaran muatan
d)     waktu perjalanan kembali
e)      waktu antri.

Rumus yang dipakai untuk menghitung produktivitas truk adalah:

Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu siklus truck adalah sebagai berikut:
a. Waktu muat, tergantung pada:
    - Ukuran dan jenis alat pemuat
    - Jenis dan kondisi material yang dimuat
    - Kapasitas alat angkut
    - Kemampuan operator alat muat dan alat angkut

b. Waktu berangkat atau pengangkutan tergantung pada:
    - Jarak tempuh alat angkut
    - Kondisi jalan yang dilalui

c. Waktu pembongkaan muatan tergantung pada:
    - Jenis dan kondisi material
    - Cara pembongkaran material
    - Jenis alat pengangkutan

d. Waktu kembali juga dipengaruhi hal-hal yang sama dengan waktu pengangkutan.

e. Waktu antri tergantung pada
   - Jenis alat pemuat dan posisi alat pemuat
   - Kemampuan alat angkut untuk berputar.

Fungsi
     Dump truck adalah sebuah alat pengangkut material dari jarak sedang hingga jauh, dimana materialyang dibawa oleh dump truck dapat diisikan oleh excavator, wheel loader, maupun shovel. Dewasa ini sudah terdapat berbagai macam tipe dump truck Komatsu. Dump truck Komatsu secara garisbesar dapat diabagi ke dalam dua tipe, yaitu dump truck mekanikal dan dump truck elektrikal. Dumptruck sangat cocok untuk dioperasikan di area tambang. Dengan kapasitas angkut yang cukup besar, alat ini sangat produktif.

Bagian Bagian dumptruck



Komatsu Dump Truck 730E (elektrikal)

1. Canopy spill guard

2. Operator’s cab

3. Dump body

4. Wheel motor

5. Rear tire

6. Front wheel

7. Turn lamp

8. Radiator

9. Air cleaner


Video proses Dumping muatan Dump Truck di tambang (Sumber: YouTube)

Daftar Pustaka

Komentar

Postingan Populer