TUGAS PTM PRODUKTIVITAS ALAT BERAT



PRODUKTIVITAS ALAT BERAT ( DUMPTRUCK, BULLDOZER, TOWER CRANE)

1. Produktivitas Alat Berat Dump Truck
      A) Produktivitas Alat
Produktivitas suatu alat selalu bergantung pada waktu siklus. Waktu siklus truck terdiri dari waktu pemuatan, waktu pengangkutan, waktu pembongkaran muatan, waktu perjalanan kembali dan waktu antri.

Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu siklus truk adalah sebagai berikut:
a) Waktu muat, tergantung pada:
    1. Ukuran dan jenis alat pemuat
    2. Jenis dan kondisi material yang dimuat
    3. Kapasitas alat angkut
    4. Kemampuan operator alat muat dan alat angkut

 b) Waktu berangkat/ kembali atau pengangkutan tergantung pada :
     1. Jarak tempuh alat angkut
     2. Kondisi jalan yang dilalui
     3. Waktu pembongkaan muatan tergantung pada:
     4. Jenis dan kondisi material
     5. Cara pembongkaran material
     6. Jenis alat pengangkutan

c) Waktu antri tergantung pada :
    1. Jenis alat pemuat dan posisi alat pemuat
    2. Kemampuan alat angkut untuk berputar.

Rumus yang dipakai untuk menghitung produktivitas truk adalah:

Produktifitas = Kapasitas × 60/ CT × Efisiensi

      B). Perhitungan Produktivitas Alat

Contoh Perhitungan :
A) Suatu proyek pembuatan jalan sepanjang 5 km dengan lebar 4 meter membutuhkan tanah timbunan untuk digunakan sebagai Base A, jarak sumber tanah kelokasi proyek adalah 12 Km. Digunakan truk Hino Dutro FM 260 JD dengan kapasitas 17,5 m3 dan efisiensi 0,83. Sebagai loader digunakan alat Caterpillar 980G. Hitunglah jumlah Dumptruck yang dibutuhkan untuk mengangkut tanah timbunan sesuai dengan volume yang dibutuhkan.

Jawab =
Diketahui :
a) Alat pengangkut
Merk Alat                : Komatsu
Tipe Alat                  : HD405-7
Net Power Engine    : 498 Hp
Kapasitas truk          : 27,3 m3
Efisiensi                   : 0.83

b) Loader
Merk Alat                   : Caterpillar
Tipe Alat                    : 980G
Net Power Engine      : 323 Hp
Produktifitas loader   : 436 m3/jam

c) Waktu isi : 0.2 menit

d) Waktu bongkar : 0.1 menit

e) Load factor : 0.8


Penyelesaian :

1. Menghitung volume tanah :

Luas = ( Sisi atas + Sisi bawah ) / 2 x Tebal Lapisan
         = ( 4 + 4,2) / 2 x 0,05 = 0,205 m2

Volume = Luas x Panjang Jalan = 0,205 x 5000 = 1025 m3

Maka tanah yang diangkut adalah = Volume Tanah / Load Factor = 1025 / 0.8 = 1281,25 kg


2. Perhitungan waktu siklus
Dari quarry ke proyek, dengan L = 12 km, dan v = 46 km/jam, maka waktu pergi dapat ditentukan sebagai berikut :

t = L/v = 12/ 46/60 = 15,65 menit
Untuk menghitung waktu kembali, dengan L = 12 km dan v = 32 km/jam, maka waktu pergi dapat ditentukan sebagai berikut :

t = L/v = 12 / 32/60 = 22,5 menit

Untuk menghitung Waktu Siklus (CT) dapat ditentukan menggunakan persamaan berikut :
CT = Waktu Muat + Waktu Pergi + Waktu Bongkar + Waktu Kembali
 Maka, CT adalah : 

CT = 0,2 + 15,65 + 0,1 + 22,5 = 38,45 menit

3. Menghitung Produktifitas
Produktifitas = Kapasitas x 60/CTx Efisiensi
                      = 27,3 x 60/38,45 x 0,83 = 35,36 m3/jam 

Jumlah truk yang dibutuhkan adalah :
Jumlah truk = prod. Loader/Prod Sirtu = 436 / 35,36 = 12,33 ≈ 13 unit


2. Produktivitas Alat Berat Bulldozer
Produksi bulldozer di hitung bila dipergunakan untuk mendorong yanah dengan gerakan gerakan yang teratur, misalnnya pada penggalian selokan, pembuatan jalan raya, penimbunan kembali (Back Filling) dan penumpukan atau penimbunan (Stock Filling).
Data yang diperlukan untuk menghitung produksi perhitungan bulldozer adalah:
1.      Waktu tetap (memindahkan gigi, berhenti)
2.      Waktu mendorong muatan
3.      Waktu kembali ke belakang
4.      Jarak lintasan ( pulang pergi)
5.      Kapasitas bilah (Blade Capacity)
6.      Faktor pengembangan (Swell Factor)
7.      Efisiensi Kerja

Berdasarkan data-data di atas, maka produksi bulldozer dapat di hitung dengan menggunakan rumus:
P = E ( 1xH / Ct)  
Dimana :
1)      P    = Produksi bulldozer
2)      E    = Efisiensi kerja
3)      I     = Swell Factor (faktor pengembangan)
4)      H   = Kapasitas Blade
5)      Ct  = Cycle time (waktu daur/edar)

Rumus lain yang dapat digunakan untuk menghitung produksi  bulldozer adalah:
1)      P                = PMT x FK
2)      PTM          = KB x T
3)      T                = 60/ Ct
4)      Ct              = J/F x J/R x Z

Dari rumus-rumus di atas dapat disederhanakan menjadi :
P = KB x 60 x FK / J/F x J/R x Z
Dimana :
1)      P           = Produksi bulldozer
2)      PTM     = Produksi maksimum teoritis dengan efisiensi 100% m2/jam
3)      FK        = Faktor koreksi
4)      KB       = Kapasitas bilah ( m3 )
5)      T          = Lintasan/jam
6)      Ct         = Waktu daur/edar (Cycle time), menit
7)      J           = Jam kerja (menit)
8)      F          = Kecepatan (Forward velocity), meter/menit
9)      R         = Kecepatan mundur (Reserve velocity), meter/menit
10)  Z          = Waktu tetap (menit)

Perhitungan Produksi Bulldozer Untuk Pembabatan ( Clearing )
Dalam pekerjaan pembabatan, pepohonan yang harus dirobohkan mempunnyai ukuran yang bermacam-macam, oleh karenaitu untuk memperkirakan waktu yang diperlukan oleh bulldozer untuk merubuhkan pepohonan dipergunakan persamaan :
T = B + M1 N1 + M2 N2 + M3 N3 + M4 N4 + F
Dimana :
1)      T    = Waktu yang diperlukan untuk merobohkan pepohonan untuk lapangan kerja seluas acre (0,047 km2), menit
2)      B     = Waktu yang menjelajahi lapangan seluas 1 acre tanpa merobohkan pepohonan, menit
3)      M    = Waktu untuk merobohkan pepohonan yang memiliki diameter tertentu, menit
4)      N     = Jumlah pohon tiap acre untuk selang ( interval ) diameter Tertentu
5)      D     = Jumdiameter semua pohon yang mempunyai diameter > 6 ft tiap acre, feet.
6)      F    = Waktu untuk merobohkan per feet, diameter pepohonanyang mempunyai diameter > 6 ft, pada lapangan yang datar

Dalam hal ini yang dimaksud adalah kapasitas  bulldozer  bila dipakai untuk mendorong tanah dan dengan gerakan yang teratur, misalnya pada penggalian saluran irigasi (canal), pembuatan jalan raya, back filling dan stock piling. 

Contohnya :

A) Sebuah  bulldozer  dengan kekuatan mesin  180  HP  memiliki blade ukuran panjang  x tinggi ; 9,5 ft x 3,0 ft. Kapasitas blade dengan kemiringan tanah didepannya  1:1 adalah 3,6 cu yd loose volume. Material yang digali tanah liat berpasir dengan  SF = 80 % , jarak dorong  = 100 ft, kondisi alam rata, pulang pergi mendatar ; eff.kerja = 83% , kecepatan max. pada gear 1 adalah  1,5 mph dan gear mundur adalah  3,5 mph.

            Cara menghitungnya :
Waktu tetap (memindah gear, berhenti)   ...............    =   0,320 menit
Mendorong muatan, 100 ft pada 1,5 mph     = 100 / 1,5 x 88  =    0,758 menit
Kembali ke belakang, 100 ft pada 3,5 mph  = 100 / 3,5 x 88  =   0,324 menit
Jumlah Cycle time  ...............      =   1,402 menit
Jumlah trip tiap jam  = 83% x 60 / 1,402 =  35,5 kali    35 kali.
Kapasitas blade  =  3,6 x 80 %  =  2,9 cu yd (bank messured)
Produksi yang diperkirakan  =  2,9 x 35 = 101,5 cu yd (bank messured)
Bila ada 500 cu yd (bm) tanah yang harus dipindahkan tiap jam oleh alat tersebut,   maka di butuhkan :  
500 / 101,5 =  4,92 5 buah.

3. Produktivitas Alat Berat Tower Crane
                             


Spesifikasi (Tipe SYT80(T6510-6) )
  • Panjang lengan:57m
  • Lengan-sisi kapasitas mengangkat maksimal:1.0t
  • Berat mengangkat maksimal:6.0t
  • Tinggi kebebasan:40.5m




 ·         Model 430 m
·         Momen beban maksimal 80 t·m
·         Beban maksimal 6 t
·         Panjang jib/ beban maksimal 57 m
·         Bagian tiang kapal 1+3+10
·         Ketinggian berdiri bebas 40.5 m
·         Pengangkatan 80/40/8.8 m/min
·         Pembelokan 0-0.7 r/min
·         Penggunaan troli 50/25 m/min

Kapasitas Tower Crane  
1. Untuk mesin beroda crawler adalah 75% dari kapasitas alat.
2. Untuk mesin beroda ban karet adalah 85% dari kapasitas alat
3. Untuk mesin yang memilliki kaki adalah 85% dari kapasitas alat

Kapasitas Beban Tower Crane
Tipikal tower crane memiliki spesifikasi sebagai berikut:
  • Tinggi maksimum berdiri sendiri – 265 kaki (80 meter)
Tower crane bisa saja memiliki tinggi lebih dari 80 meter hanya jika tower crane dipegang/digantungkan pada bangunan sehingga bisa tumbuh seiring dengan bertambah tingginya bangunan proyek
  • Jangkauan maksimum – 230 kaki (70 meter)
  • Daya angkat maksimum – 18 metric ton, 300 tonne-meter
  • Counterweight – 20 ton
Daya angkat maksimum tower crane adalah 18 ton tetapi tower crane tidak boleh mengangkat beban sebesar itu pada ujung terjauh jib nya. Semakin dekat posisi beban yang diangkat dengan tiang tower crane, semakin besar beban yang dapat diangkat dengan aman. Oleh karena itu pembebanan tower crane mengikuti prinsip 300 tonne-meter. Maksudnya apabila beban berada sejauh 30 meter dari tiang, maka beban yang diperbolehkan sebesar 10 ton. Apabila beban berada sejauh 50 meter, maka beban yang diperbolehkan sebesar 6 ton.
Tower crane dilengkapi dengan dua tombol limit untuk memastikan operator tidak mengangkat beban berlebih:
  • Tombol beban maksimum memonitor tarikan pada kabel dan memastikan beban tidak melebihi 18 ton
  • Tombol momen beban memastikan operator tidak melebihi prinsip tone-meter ketika beban digerakkan pada jib.

Daftar Pustaka

Komentar

Postingan Populer